Kamis, 13 Desember 2012

Cara Hidup pada Tumbuhan




Jumlah karang laut atau terumbu karang yang terdapat di dunia ini kurang lebih mencapai 284.300 km persegi. Di Indonesia sendiri, jumlah terumbu karang yang ada mencapai 18 persen dari terumbu karang yang ada di dunia. Karang merupakan struktur hidup terbesar dan tertua yang ada di dunia. Karang laut membentuk terumbu sendiri hidup didasar laut sebagai hewan yang tidak banyak bergerak dan tidak suka berpindah-pindah. Karang memiliki ribuan spesies yang hidup dengan sebagian menghasilkan kalsium karbonat yang bisa membentuk terumbu. Organisme penting yang bisa membentuk terumbu adalah karang laut. Hewan pembentuk terumbu tersebut hidup bersimbiosis dengan tanaman alga bersel satu. Alga ini memberikan warna pada karang yang pada dasarnya memiliki warna yang hampir transparan, sedangkan karang menyediakan tempat hidup dan berlindung bagi alga. Akhir-akhir ini banyak terjadi kerusakan terumbu karang, yang disebabkan oleh ulah manusia. Kerusakan  yang terjadi itu bukan hanya merusak keseimbangan ekosistem bawah laut, tetapi juga merusak aset berharga yang bisa menjadi sangat potensial yang dimiliki wilayah perairan kita. Oleh sebab itu, kita harus melestarikan karang, karena karang mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai rumah dan tempat berlindung bagi berbagai jenis makhluk hidup yang hidup di laut, karang juga bisa dijadikan sebagai bahan obat-obatan, dan sebagainya. Karang adalah hewan tak bertulang belakang yang menyerupai tumbuhan. Bentuknya sangat mirip sekali dengan tumbuhan. Karang biasanya hidup di dasar laut dan merupakan tempat tinggal untuk ikan-ikan kecil yang ada di dalam laut. Karang memiliki bentuk dan jenis yang berbeda-beda. Manfaat karang bagi organisme yang hidup di dalam lautan adalah sebagai penghasil gas oksigen.
Selain karang ada juga hewan yang memiliki keunggulan melebihi dari segalanya, contohnya saja semut. Banyak orang tidak menyangka, semut merupakan hewan terkuat di dunia. Tubuh semut begitu rentan, sekali jari tangan tekan mudah dimatikan. Tetapi sejatinya semut adalah binatang yang kuat dilihat dari beban yang dibawa jika kita komparasi dengan berat badannya.Walaupun ukuran tubuhnya kecil, tapi semut jantan mampu mengangkat makanan yang beratnya 100 kali lebih berat daripada berat tubuhnya untuk dibawa ke sarangnya. Kekuatan semut hanya kalah dari kumbang badak, yang mampu menopang beban seberat 850 kali dari berat badan. Sedangkan gajah hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali berat badannya. Selain karang ada juga hewan yang memiliki keunggulan melebihi dari segalanya, contohnya saja semut. Banyak orang tidak menyangka, semut merupakan hewan terkuat di dunia. Tubuh semut begitu rentan, sekali jari tangan tekan mudah dimatikan. Tetapi sejatinya semut adalah binatang yang kuat dilihat dari beban yang dibawa jika kita komparasi dengan berat badannya.Walaupun ukuran tubuhnya kecil, tapi semut jantan mampu mengangkat makanan yang beratnya 100 kali lebih berat daripada berat tubuhnya untuk dibawa ke sarangnya. Kekuatan semut hanya kalah dari kumbang badak, yang mampu menopang beban seberat 850 kali dari berat badan. Sedangkan gajah hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali berat badannya. Selain karang ada juga hewan yang memiliki keunggulan melebihi dari segalanya, contohnya saja semut. Banyak orang tidak menyangka, semut merupakan hewan terkuat di dunia. Tubuh semut begitu rentan, sekali jari tangan tekan mudah dimatikan. Tetapi sejatinya semut adalah binatang yang kuat dilihat dari beban yang dibawa jika kita komparasi dengan berat badannya.Walaupun ukuran tubuhnya kecil, tapi semut jantan mampu mengangkat makanan yang beratnya 100 kali lebih berat daripada berat tubuhnya untuk dibawa ke sarangnya. Kekuatan semut hanya kalah dari kumbang badak, yang mampu menopang beban seberat 850 kali dari berat badan. Sedangkan gajah hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali berat badannya.

Kekuatan semut ini dibuktikan oleh Dr Thomas Endlein, seorang spesialis zoologi dari Universitas Cambridge. Endlein memenangkan kontes fotografi ilmiah dengan foto seekor semut mengangkat beban 100 kali lipat berat tubuhnya. Semut termasuk makhluk yang paling mendominasi tanah di planet Bumi, terutama di daerah tropis. Serangga eusosial ini termasuk keluarga Formicidae dalam ordo Hymenoptera. Semut biasa hidup berkoloni dengan membangun sarang, terkadang satu koloni terdiri dari ribuan ekor semut, menguasai dan menggunakan area yang luas untuk kehidupan mereka. Itulah sebabnya koloni semut lazim disebut superorganisme.selai itu semut juga termasuk hewan yang sangat menakutkan. Mengapa? Karena semut bisa membuat rumah dari tanah yang tingginya bisa melebihi jerapah atau tinggi seorang manusia. Atau semut juga bisa menggerogoti batang tumbuhan. Semua batangnya hampir seperti rumah baginya.
Jamur adalah adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Selain bermanfaat untuk proses fotosintesis, jamur juga akan menggerogoti bagian dalam pohon, sehingga bisa menjadi rumah bagi hewan-hewan yang tinggal disitu. Banyak hewan yang menyimpan makanannya di bagian pohon, sehingga sisa-sisa makanan yang dimakan oleh hewan yang ada di dalamnya akan dapat menjadi humas, dan dapat di jadikan pupuk.
Selain itu jamur juga memiliki simbiosi mutualisme dengan bunga anggrek. Sebuah riset gabungan yang dilakukan sejumlah ilmuwan Prancis dan Thailand menemukan bahwa tiga spesies anggrek Thailand ternyata mengandalkan bantuan jamur agar bisa hidup.

Anggrek itu tidak bisa menghasilkan karbon organik sendiri sehingga memerlukan bantuan jamur untuk mengambil karbon dari dalam tanah. Anggrek-anggrek itu memanfaatkan jamur tersebut sebagai sebuah sumber karbon. Yang terpenting dari sisi konsevasi, semua jenis jamur itu sebaliknya juga berasosiasi dengan akar pepohonan hijau di dekatnya, tempat mereka mengumpulkan zat karbon bagi anggrek. Anggrek tropis tertentu berasosiasi dengan berbagai jenis jamur tanah yang membuat koloni di akarnya. tumbuhan benar-benar berinteraksi dengan jamur dalam berbagai macam hubungan yang tak terduga sebelumnya.


Sedangkan hubungan jamur dengan lumut adalah simbiosis mutualisme.  Liken merupakan suatu bentuk mutualisme antara jamur kantong (divisi Ascomycota) atau jamur gada (divisi Basidiomycota) dengan ganggang hijau. Dalam hubungan tersebut jamur memperoleh makanan dari hasil fotosintesis ganggang, sedangkan ganggang memperoleh air dan mineral dari jamur. Liken atau lumut kerak dapat kita temukan pada kulit pohon, genteng, batuan, atau candi. Liken tersebut tampak bewarna abu-abu atau hijau.
Liken merupakan suatu bentuk mutualisme antara jamur kantong (divisi Ascomycota) atau jamur gada (divisi Basidiomycota) dengan ganggang hijau. Dalam hubungan tersebut jamur memperoleh makanan dari hasil fotosintesis ganggang, sedangkan ganggang memperoleh air dan mineral dari jamur. Liken atau lumut kerak dapat kita temukan pada kulit pohon, genteng, batuan, atau candi. Lken tersebut tampak bewarna abu-abu atau hijau. Warnanya tak lagi mencolok mata dan keadaanya seperti seorang tua yang pesakitan. Sendiri dan terkulai, renta dan mulai hancur. Ini adalah hari ke empat si Tambun menampakkan kecantikannya. Dia hanya butuh tiga hari menyapa dengan ramah, lalu mati begitu saja.

Tak ada yang tahu bagaimana dia melakukan itu. Padahal dalam perkembangannya, dari kuncup hingga menjadi bunga memerlukan waktu lebih dari setahun. Si tambun adalah sebuah bunga langka yang spesiesnya hanya hidup di Asia Tenggara. Namanya Rafflesia. Bunga ukuran raksasa yang begitu sulit ditemukan di seluruh dunia. Beruntung di Indonesia ada 15 jenis spesies yang hidup.Pada Juni 2010 di Kebun Raya Bogor, si Tambun dengan nama asli Rafflesia Patma Blume muncul dua kali, pertama pada 3 Juni 2010 diameter bunganya 38 sentimeter dan pada 23 Juni berikutnya diameternya lebih kecil yakni 28 sentimeter. Berbeda dengan kerabatnya yang pernah ditemukan di hutan Sumatera puluhan tahun silam, Rafflesia Arnoldi diameternya mencapai 100 sentimeter.
Bunga raksasa, begitu pengucapan lazimnya. Tapi hingga saat ini, perkembangan dan cara tumbuhnya masih menjadi misteri. Rafflesia di buru oleh para ahli tumbuhan di seluruh dunia, mereka ingin menguliti misteri yang mengendap ratusan tahun di tubuh bunga itu. Ada banyak hal yang menjadi pertanyaan; bau busuk bagai bangkai saat mekar, jalan hidup sebagai parasit tapi juga humanis, bunganya hanya memiliki satu jenis kelamin, hingga sikap pengertiannya. Saat ini, semua ahli tumbuhan baru menerka-nerka riwayat rafflesia. Tak ada kejelasan dan literatur yang cukup tentang itu. Tapi dari cara tumbuh dan kemunculannya, Sofi mengandaikannya seperti sebuah orkestra alam yang terjadi secara kebetulan-kebetulan. Tak ada yang sama. Seperti memainkan musik jazz. Sebagai tanaman parasit, rafflesia seharusnya mudah tumbuh. Di habitat aslinya rafflesia menumpang di sebuah tanaman merambat Tetrastigma spp yakni famili dari jenis anggur-angguran. Awalnya, rafflesia muncul seperti sebuah bercak, dengan benjolan. Kemudian membesar lalu muncul sebuah bunga. Tanpa akar, tanpa klorofil, tapi merupakan satu individu baru dan bukan jenis dari inangnya.

Dalam kasus rafflesia, para peneliti tak dapat menyimpulkan kapan rafflesia itu menempel di tubuh inangnya. Cara kerjanya masih merupakan tanda tanya besar. Rafflesia tumbuh tidak dengan teratur. Rafflesia muncul dengan keinginan sendiri.
Pada kasus rafflesia Patma Blume di kebun raya Bogor itu, inangnya diambil dari Ujung Kulon. Kemudian dititipkan di Ciamis di salah satu habitat utama rafflesia. Percobaan awalnya adalah menempelkan inangnya itu ke inang yang ada di Ciamis. Setelah tiga bulan, inang yang diduga telah trjangkiti atau terinfeksi biji rafflesia dibawah ke kebun raya Bogor.

Namun hingga dua tahun, beberapa biji yang ditaburi di inang itu tak memperlihatkan gejala akan tumbuh. Rafflesia dan Amorphopallus titanum memang sama-sama dilahirkan dengan bentuk raksasa. Aroma dari bunganya pun hampir sama, mengeluarkan bau tak sedap, atau seperti bangkai. Tapi dua kembang ini adalah spesies yang berbeda.
Amorphopallus titanum atau bunga bangkai yang dipahami secara umum lahir dari jenis umbi-umbian. Memiliki batang, daun dan bunga. Seperti jenis talas pada umunya. Ukurannya memang sering lebih besar dari Rafflesia. Tingginya bisa mencapai satu meter dengan diameter bunga hingga puluhan sentimeter.
Untuk mengembangbiakkan bunga bangkai akan lebih sering menggunakan sistem tunas. Bukan dari biji. Namun dalam perkembangannya, memiliki kerumitan yang sama. Pada bunga bangkai, meskipun memiliki dua buah kelamin dalam satu bunga, yakni betina pada bagian atas bunga dan jantan pada bagian bawah bunga.
Tapi, dalam perjalanannya, bunga betina lebih dulu mati dibanding dengan jantan. Jadi untuk mengembang biakkannya dibutuhkan penyerbuk yang bisa bergerak cepat, yakni manusia.
Sementara rafflesia adalah individu baru. Bukan bagian dari inangnya dari jenis anggu-angguran.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar